Film komedi Hollywood berjudul “Ted 2” ini adalah film yang bercerita kembali tentang boneka beruang yang bernama Ted. Ted akan menikah dengan kekasihnya Tami Lynn ( Jessica Barth ) dan mereka pun berencana untuk punya anak. Mereka memutuskan untuk ke tempat donor sperma sebagai cara untuk mendapatkan anak. Namun untuk bisa memiliki hak asuh Ted harus membuktikan bahwa dia adalah manusia. Ted bersama teman semasa kecil hingga dewasa John Bennett ( Mark Wahlberg ) yang selalu mendukungnya mencoba berbagai cara untuk membuktikan segalanya di pengadilan.
Kamis, 25 Juni 2015
Sinopsis Film Max 2015 (Rilis 25 Juni 2015)
Warner Bros Studio telah merilis film yang berjudul Max, merupakan jenis film Adventure | Family. Film ini disutradarai oleh Boaz Yakin (Remember the Titans), dengan pemain-pemain utama: Josh Wiggins, Lauren Graham, Thomas Haden Church, Robbie Amell, Luke Kleintank, dan Jay Hernandez, akan rilis global di bioskop pada 26 Juni 2015. Terdengar dari cerita film Max, bahwa film ini bisa membuat penonton terharu hingga meneteskan air mata, pastinya film Max (Dog) memang menarik untuk ditonton.
Cerita Film Max 2015 didasarkan pada kisah nyata (based true story) tentang anjing terlatih, dilatih untuk bekerja dengan unit militer (US marine) di Afghanistan, yang trauma setelah kematian pawang atau handler-nya Kyle Wincott (Robbie Amell) di Afghanistan. Kemudia Max atau anjing tersebut dikirim untuk pulang ke rumah (Amerika Serikat) di mana dia diadopsi oleh keluarga (Amell) yang ditinggalkan.
Max bermasalah dengan saudara Amell yaitu Justin (Josh Wiggins) yang berusia 14 tahun. Keluarga Amell menjalin ikatan yang tidak mudah dengan Max, juga antara anjing dan Justin, mereka harus mengatasi bagaimana cara belajar berhubungan dengan anjing untuk membantunya pulih. Mereka juga dibantu oleh rekan kerja Amell (Thomas Haden Church) yang juga membatu untuk memulihkan anjing tersebut.
Selasa, 16 Juni 2015
Ramadhan: Bulan Kebangkitan Umat
Tak terasa sebentar lagi kita akan menghadapi bulan Ramadhan. Jika kita coba cermati, bulan ramadhan tahun ini, merupakan bulan Ramadhan ke–95 tanpa Khilafah sejak Khilafah dihancurkan oleh Mustafa Kemal Ataturk pada 27 Rajab 1342 H. Setelah Khilafah dihapuskan, sketsa kehidupan umat Islam saat menjalani Ramadhan hampir seratus tahun lamanya homogen. Seperti biasa, kedatangannya disambut dengan perbedaan penetapan 1 Ramadhan, menjalaninya dalam suasana karut-marut dengan kenaikan harga berbagai bahan pokok, dan mengakhirinya dengan perbedaan penetapan 1 Syawal. Sungguh jika kita coba evaluasi, makna Ramadhan seperti ini sangat jauh panggang dari api.
Ramadhan, bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT atas sebelas bulan lainnya, adalah bulan pelaksanaan ibadah puasa (syahrush-shiyam), bulan al-Quran (syahrul-Qur’an), bulan melatih kesabaran (syahhrush-shabr), bulan penuh ampunan (syahrut-tawbah wal-maghfirah) dan masih banyak keaguangan lainnya yang seyogyanya sangat istimewa bagi umat Islam. Sejatinya, kedatangannya dinanti dengan segenap hati. Kehadirannya ditunggu dengan sepenuh jiwa.
Namun yang terjadi saat ini, umat Islam tidak menampakkan dirinya sebagai umat terbaik, ditandai dengan pelaksanaan puasa yang tidak bersatu dan semrawut. Pada saat suatu kaum berpuasa ternyata masih ada kaum yang belum berpuasa. Ya, perbedaan penetapan 1 Ramadhan penyebabnya. Celakanya terdapat sejumlah orang yang terang-terangan enggan berpuasa tanpa takut dikenakan sanksi. Al-Quran dihempaskan dan tak bernilai tak terkecuali pada bulan diturunkan untuk pertama kalinya. Kesabaran yang seharusnnya dilatih tidak mampu menundukkan hawa nafsu. Menahan diri dari beberapa perkara mubah, misalnya makan dan minum, tetapi pada saat yang sama tidak mampu menundukkan hawa nafsunya untuk mencampakkan riba serta muamalah kapitalistik lainnya, membunuh tanpa alasan yang benar, durhaka kepada kedua orangtua dan maraknya perbuatan syirik. Parahnya, legislasi UU racikan akal manusia tetap berjalan. Jika melihat hal ini, bagaimana mungkin puasa di bulan Ramadhan bisa menjadi kifarat (penghapus) atas dosa-dosa besar tersebut?
Saudaraku, akankah Ramadhan tahun ini kembali bernasib sama dengan Ramadhan-ramadhan yang telah berlalu? Tentu tidak. Ya, tidak boleh hal-hal di atas terulang kembali. Tidak bisa hal serupa terjadi lagi. Bagaimana caranya? Kebangkitan umat. Kebangkitan ummat mensyaratkan perubahan mendasar dan menyeluruh terhadap pemikiran umat. Islam (aqidah dan syariah) mutlak menjadi sudut pandang berpikir dan standar perbuatan umat. Realitas hanyalah obyek berpikir yang harus diubah dengan Islam, bukan dalil untuk melabeli baik-buruk (khair-syarr), terpuji-tercela (hasan-qabih), dan halal-haram. Realitaslah yang harus disesuaikan dengan Islam, bukan sebaliknya. Dengan demikian kesadaran dan gerakan politik umat akan menjembatani kelangsungan kehidupan islami melalui penegakan Khilafah Islamiyah. Hanya dengan tegaknya Khilafah ar-Rasyidah ‘ala Minhaj an-Nubuwwah maka syariah Islam bisa diterapkan secara kaffah dan umat Islam akan bersatu di bawah kepemimpinan tunggal Khalifah. Penetapan 1 Ramadhan tidak akan berbeda lagi, Al-Quran akan dijadikan pedoman tertinggi dan direalisaikan secara sempurna sehingga kesabaran dapat dilatih dan dosa-dosa besar terhindarkan yang mengakibatkan ampunan dosa-dosa kecil bisa kita harapkan.
Puasa Rmadhan akan menjadi benteng (junnah) bagi individu sementara Khalifah akan menjadi benteng (junnah) bagi masyarakat.
Saudaraku, mari jadikan Ramadhan ini momentum kebangkitan umat untuk mempercepat datangnyanashrulLah. Allahu Akbar. WalLahu a’lam bi ash-shawaab. [Muliah Hamarong; Mahasiswa Pasca Sarjana ITB]
Ramadhan, bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT atas sebelas bulan lainnya, adalah bulan pelaksanaan ibadah puasa (syahrush-shiyam), bulan al-Quran (syahrul-Qur’an), bulan melatih kesabaran (syahhrush-shabr), bulan penuh ampunan (syahrut-tawbah wal-maghfirah) dan masih banyak keaguangan lainnya yang seyogyanya sangat istimewa bagi umat Islam. Sejatinya, kedatangannya dinanti dengan segenap hati. Kehadirannya ditunggu dengan sepenuh jiwa.
Namun yang terjadi saat ini, umat Islam tidak menampakkan dirinya sebagai umat terbaik, ditandai dengan pelaksanaan puasa yang tidak bersatu dan semrawut. Pada saat suatu kaum berpuasa ternyata masih ada kaum yang belum berpuasa. Ya, perbedaan penetapan 1 Ramadhan penyebabnya. Celakanya terdapat sejumlah orang yang terang-terangan enggan berpuasa tanpa takut dikenakan sanksi. Al-Quran dihempaskan dan tak bernilai tak terkecuali pada bulan diturunkan untuk pertama kalinya. Kesabaran yang seharusnnya dilatih tidak mampu menundukkan hawa nafsu. Menahan diri dari beberapa perkara mubah, misalnya makan dan minum, tetapi pada saat yang sama tidak mampu menundukkan hawa nafsunya untuk mencampakkan riba serta muamalah kapitalistik lainnya, membunuh tanpa alasan yang benar, durhaka kepada kedua orangtua dan maraknya perbuatan syirik. Parahnya, legislasi UU racikan akal manusia tetap berjalan. Jika melihat hal ini, bagaimana mungkin puasa di bulan Ramadhan bisa menjadi kifarat (penghapus) atas dosa-dosa besar tersebut?
Saudaraku, akankah Ramadhan tahun ini kembali bernasib sama dengan Ramadhan-ramadhan yang telah berlalu? Tentu tidak. Ya, tidak boleh hal-hal di atas terulang kembali. Tidak bisa hal serupa terjadi lagi. Bagaimana caranya? Kebangkitan umat. Kebangkitan ummat mensyaratkan perubahan mendasar dan menyeluruh terhadap pemikiran umat. Islam (aqidah dan syariah) mutlak menjadi sudut pandang berpikir dan standar perbuatan umat. Realitas hanyalah obyek berpikir yang harus diubah dengan Islam, bukan dalil untuk melabeli baik-buruk (khair-syarr), terpuji-tercela (hasan-qabih), dan halal-haram. Realitaslah yang harus disesuaikan dengan Islam, bukan sebaliknya. Dengan demikian kesadaran dan gerakan politik umat akan menjembatani kelangsungan kehidupan islami melalui penegakan Khilafah Islamiyah. Hanya dengan tegaknya Khilafah ar-Rasyidah ‘ala Minhaj an-Nubuwwah maka syariah Islam bisa diterapkan secara kaffah dan umat Islam akan bersatu di bawah kepemimpinan tunggal Khalifah. Penetapan 1 Ramadhan tidak akan berbeda lagi, Al-Quran akan dijadikan pedoman tertinggi dan direalisaikan secara sempurna sehingga kesabaran dapat dilatih dan dosa-dosa besar terhindarkan yang mengakibatkan ampunan dosa-dosa kecil bisa kita harapkan.
Puasa Rmadhan akan menjadi benteng (junnah) bagi individu sementara Khalifah akan menjadi benteng (junnah) bagi masyarakat.
Saudaraku, mari jadikan Ramadhan ini momentum kebangkitan umat untuk mempercepat datangnyanashrulLah. Allahu Akbar. WalLahu a’lam bi ash-shawaab. [Muliah Hamarong; Mahasiswa Pasca Sarjana ITB]
Siopsis Film Dope 2015
Dope merupakan film jenis drama, comedy untuk generasi pasca hip hop. Malcolm (Shameik Moore) adalah seorang geek yang selalu hati-hati untuk bertahan hidup di The Bottoms, yaitu lingkungan kehidupan penuh tantangan di Inglewood, CA, yang diisi oleh gangster dan dealer obat-obatan terlarang, sementara waktu itu juga bertepatan dengan aplikasi kuliah senior, juga wawancara dan SAT, mimpinya adalah untuk masuk ke universitas Harvard.
Sebuah kesempatan yang besar mengarah kepada Malcolm dan teman-temannya, hanya di Los Angeles, petualangan yang tabah, berani dijalani dengan karakter yang terkalahkan dan pilihan yang buruk. Jika Malcolm bisa bertahan, dia akan pergi mengakhiri geek-nya, to being dope, hingga akhirnya dia bisa menjadi dirinya sendiri....
Sebuah kesempatan yang besar mengarah kepada Malcolm dan teman-temannya, hanya di Los Angeles, petualangan yang tabah, berani dijalani dengan karakter yang terkalahkan dan pilihan yang buruk. Jika Malcolm bisa bertahan, dia akan pergi mengakhiri geek-nya, to being dope, hingga akhirnya dia bisa menjadi dirinya sendiri....
Sinopsis Film Inside Out 2015
Film animasi barat berjudul “Inside Out” ini bercerita tentang anak perempuan berusia 11 tahun bernama Riley yang memiliki berbagai emosi yang ada dalam tubuhnya. Dalam pikiran Riley, terdapat 5 wujud emosi yaitu Joy ( bahagia, Amy Poehler ), Fear ( takut, Bill Hader ), Anger ( marah, Lewis Black ), Disgust ( jijik, Mindy Kaling ) dan Sadness ( sedih, Phyllis Smith ).
5 wujud emosi tersebut tinggal di sebuah tempat yang disebut dengan Headquartes ( markas besar ) yaitu pada pusat kendali pikiran Riley yang membimbingnya dalam kehidupan dan kegiatan sehari-hari. Keadaan pun menjadi berubah ketika Riley harus pindah ke kota San Fransisco untuk ikut bersama ayahnya. Headquartes pun menjadi kacau saat Riley berusaha beradaptasi dengan kehidupan di kota tersebut. Sementar Joy berusaha dan tetap untuk optimis, kelima emosi ini berseteru tentang cara terbaik untuk Riley dalam menghadapi kehidupan kota, rumah, sekolah dan lingkungan baru.
5 wujud emosi tersebut tinggal di sebuah tempat yang disebut dengan Headquartes ( markas besar ) yaitu pada pusat kendali pikiran Riley yang membimbingnya dalam kehidupan dan kegiatan sehari-hari. Keadaan pun menjadi berubah ketika Riley harus pindah ke kota San Fransisco untuk ikut bersama ayahnya. Headquartes pun menjadi kacau saat Riley berusaha beradaptasi dengan kehidupan di kota tersebut. Sementar Joy berusaha dan tetap untuk optimis, kelima emosi ini berseteru tentang cara terbaik untuk Riley dalam menghadapi kehidupan kota, rumah, sekolah dan lingkungan baru.
Minggu, 07 Juni 2015
Barca Juara Liga Champions 2015
Barcelona meraih gelar kelima Liga Champions setelah mengalahkan Juventus dengan skor 3-1 di Olympiastadion, Berlin, Jerman, Minggu (7/6/2015) dinihari WIB. Mereka juga berhasil meraih treble winners.
Gol Barca pada laga ini dicetak Ivan Rakitic, Luis Suarez dan Neymar. Sementara gol Juve disumbangkan Alvaro Morata.
Menghadapi Barca, Pelatih Juventus, Massimiliano Allegri menerapkan formasi 4-2-3-1. Allegri mengandalkan Carlos Tevez di lini depan. Sedangkan Alvaro Morata ditempatkan sebagai penyerang bayangan.
Paul Pogba dan Andrea Pirlo mengatur irama serta menjaga keseimbangan permainan tim asal Italia tersebut. Di posisi penjaga gawang, pengalaman Gianluigi Buffon menjadi andalan.
Sedangkan ahli susun formasi Barcelona, Luis Enrique menerapkan formasi 4-3-3. Dia menempatkan trio Luis Suarez, Lionel Messi dan Neymar di lini depan.
Gerard Pique dan Javier Mascherano berduet di lini pertahanan Barcelona. Ketangguhan kiper Marc-Andre Stegen diuji pada final kali ini.
Di pertandingan ini, Barcelona sangat mendominasi permainan dengan menguasai ball possession hingga 60 persen.
Sabtu, 06 Juni 2015
Barca atau Juve yang akan meraih Treble??
Final Liga Champions akan menjadi laga penuh ambisi bagi kedua klub, mahkota pamungkas ini akan membawa mereka meraih treble musim ini, setelah masing-masing Juventus dan Barcelona mendapatkan double winner di kancah domestik, pertandingan puncak antara Juventus vs Barcelona akan digelar di Olympiastadion Berlin, Minggu (7/6) pukul 01.45 WIB.
Kedua tim melakukan perjalanan yang panjang untuk bisa menembus partai puncak. Barcelona melangkah dengan pasti setelah di awal kompetisi raksasa Spanyol tersebut diunggulkan, sedangkan Juventus yang menyandang sebagai jawara Serie A menatap musim ini dengan tatapan sebelah mata, terlebih setelah mereka ditinggalkan Antonio Conte.
Perlahan tapi pasti, kedua tim menunjukkan konsistensinya, nama besar Barcelona seolah bisa menjamin kejayaan di kompetisi ini, mereka lolos dari fase grup dengan memimpin Grup F, berbeda dengan Juventus yang melalui fase grup dibawah Atletico Madrid.
Juventus
Di awal musim, Juventus diragukan bisa bersaing setelah ditinggalkan Conte yang beralih menjadi manajer timnas Italia, predikat Massimilano Allegri sebagai mantan pelatih Milan dinilai tidak bisa menandingi reputasi Conte yang membawa Bianconeri sebagai penguasa Serie A dengan torehan tiga gelar scudetto.
Berbagai anggapan miring didapatkan oleh Allegri dan timnya, namun perlahan tapi pasti mereka bisa menjawab semua pertanyaan yang diberikan selain itu mereka juga mengandaskan perlawanan AS Roma, Lazio, Fiorentina dan Napoli yang menjadi pesaing mereka dalam memperebutkan gelar pada musim ini, buruknya performa duo Milan membuat raksasa Turin bisa melenggang di kancah domestik.
Perjalanan Juventus di Liga Champions juga tidak mulus, selama di fase grup, Bianconeri tidak bermain dengan maksimal. Andrea Pirlo csk bahkan sempat kalah 2 kali dan imbang satu kali dan hanya menempati posisi 2 klasemen grup A. Namun akhirnya mereka berhasil lolos ke fase gugur dan berhadapan dengan Borussia Dortmund, kemudian langkah mereka dihadang oleh AS Monaco dan Real Madrid, hingga akhirnya setelah 12 tahun menunggu, mereka bisa kembali merasakan atmosfer final.
Barcelona
Mengakhiri musim lalu tanpa gelar membuat Blaugrana mematok target tinggi musim ini, setelah melepaskan La Liga dan Copa del Rey, masing-masing untuk klub ibu kota Atletico Madrid dan Real Madrid, tim besutan Luis Enrique tancap gas sejak awal, namun bukan tanpa masalah, mereka juga melewati saat-saat yang sulit di awal musim.
Keraguan publik mulai mencuat ketika mereka takluk di duel El Clasico di matchday 9, tapi Enrique yang sempat dihantam isu negatif mengenai renggangnya hubungan dengan Lionel Messi lantas menjawab keraguan publik. Dan akhirnya duo Madrid menyerah dalam perburuan gelar, mereka unggul dua poin dari El Real untuk bisa mengangkat trofi La Liga, tidak hanya itu, Messi cs juga akhirnya mampu menggondol Copa del Rey setelah mengandaskan Atletic Bilbao di pertandingan puncak.
Sementara itu di Liga Champions Barcelona tampil sangat baik, mereka berhasil lolos dari fase grup setelah memuncaki klasemen akhir di atas Paris Saint-Germain yang akhirnya berhasil mereka singkirkan di perempatfinal. Dan penampilan meyakinkan Blaugrana masih terus berlanjut ketika menyingkirkan juara Bundesliga, Bayern Munich di babak semifinal dengan kemenangan agregat 5-3.
Adu Tajam Lini Depan: Trio Messi, Suarez, Neymar vs Tevez, Morata, Llorente
Barcelona (Messi, Suarez, Neymar)
Sangat menakjubkan, trisula Barcelona tersebut berhasil menorehkan 120 gol musim ini dan itu merupakan yang tertajam dalam sejarah sepak bola, pemegang rekor sebelumnya dipegang oleh rival abadi mereka Real Madrid dengan Cristiano Ronaldo, Gonzalo Higuain dan Karim Benzema yang berhasil mencetak 118 gol di musim 2011-2012.
Messi memimpin dengan mencetak 58 gol dan 27 assist musim ini dia juga mencetak rekor dengan menjadi pencetak gol terbnyak di La Liga dalam sejarah. kemudian disusul oleh Neymar yang mencetak 39 gol yang menakjubkan dengan tujuh assist di 44 pertandingan.
Jangan lupakan, Suarez yang dijual oleh Liverpool berhasil mempertahankan reputasinya sebagai top skorer Premier League musim lalu dengan menetak 31 gol dan 12 assist, dan bersama Blaugrana ia berhasil mencetak 24 gol dan 17 assist dalam 36 pertandingan.
Juventus (Tevez, Morata, Llorente)
Memang Juventus tidak memiliki juru gedor sedahsyat Barcelona. Mereka hanya berhasil mencetak 72 gol musim ini dan salah satu dari mereka tidak ada yang berhasil mencetak 30 gol pada tahun ini. namun, tidak dapat disangkal jika mereka memiliki lini depan yang mematikan dan cukup ampuh dalam membawa Juventus ke level ini.
Tevez menjadi ujung tombak utama dengan mencetak 20 gol di liga domestik dan total di semua kompetisi berhasil mencetak 29 gol ditambah delapan assist. Pemain interansional Argentina tersebut menjadi juru gedor utama, dan tim memiliki dua pilihan yang bisa digunakan. Fernando Lloriente dengan tubuh besar memiliki kemampuan untuk menang di udara. Dia mencetak sembilan gol dan satu assist dalam 39 pertandingan, memang tidak terlalu tajam, tapi dia bisa membuka ruang bagi Tevez.
Satu lagi, dia mungkin menjadi alternatif, namun sejak didatangkan dari Real Madrid dia telah berhasil mencetak 14 gol dan lima asssit dalam 40 pertandingan. Dia juga merupakan pahlawan Bianconeri di semifinal dengan dua gol yang dicetak ke gawang mantan klubnya.
Adu Cerdik Lini Tengah: Busquets, Xavi vs Pogba, Vidal, Pirlo
Pertarungan di lini tengah akan menjadi sangat menarik adu cerdik dari dua jenderal lapangan tengah. Musim ini Xavi Hernandez telah melepaskan total umpan sebanyak 373 dengan rasio sukses mencapai 93%. Sementara itu Andrea Pirlo berhasil menorehkan total 544 umpan dengan rasio sukses sebesar 82%. Keduanya merupakan penyeimbang di lini tengah serta berperan mengalirkan bola ke depan.
Penampilan Xavi tak lepas dari dukungan pemain lain, salah satunya adalah Sergio Busquets yang dianggap sebagai sosok yang tepat untuk menggantikan posisinya di masa depan.
Busquets sendiri memang saat ini menjadi pemain yang paling diandalkan Barcelona untuk menempati posisi gelandang bertahan. Sejak Xavi mulai sering menempati posisi untuk mengalirkan bola ke barisan depan, Busquets kemudian mulai mendapat kepercayaan penuh sebagai pilar terakhir sebelum benteng pertahanan.
Sementara itu kekuatan Juventus sebenarnya terletak di lini tengah. Peran Pirlo, Paul Pogba dan Arturo Vidal sanggup meredam aliran bola dari para lawan mereka, tidak hanya itu ketiga pemain ini juga bisa melindungi pertahanan mereka yang sudah kokoh. Dan Bianconeri bisa melakukan serangan balik cepat kemudian menuntaskannya dengan para finisher hebat yang mereka miliki.
Pertarungan di lini tengah memang diperkirakan sangat ketat. Pogba merupakan petarung handal, ia biasa bertugas merebut bola lalu memberikannya kepada Pirlo yang kemudian bertugas memberikan umpan kepada para striker Juve, dan sedikit ke belakang ada Vidal yang sangat potensial dengan kemampuan yang dimilikinya.
Adu Kokoh lini belakang: Juve Pincang
Juventus telah menjadi klub yang sangat efektif dalam menjaga pertahanan mereka, Giorgio Chiellini yang menjadi penggalang di belakang berhasil membuat timnya hanya kemasukan tujuh gol dari awal kompetisi hingga menuju final, tapi ini akan menjadi sulit bagi Bianconeri sebab dia telah diapastikan absen karena masalah cedera. Meski ada kemungkinan lini belakang mereka akan pincang, namun kembalinya Barzagli bisa menjadi angin segar bagi klub. Catatan baik mereka dapatkan di Serie A. Tim besutan Allegri menjadi tim yang paling sedikit kebobolan (24 gol), performa apik para bek senada dengan penampilan konsisten Gianluigi Buffon sepanjang musim ini.
Sedangkan Barcelona hingga menapak ke final telah kebobolan 10 gol, meski sebenarnya performa di lini belakang tidaklah buruk, mengingat lini depan mereka sangat tajam. Torehan 120 gol trio MSN tentu akan mengaburkan catatan gol tersebut Gerard Pique cs tampil sangat mengesankan. Namun, di La Liga, Blaugrana memiliki pertahanan yang sangat solid, sepanjang musim ini mereka hanya kebobolan 21 gol, dan lini belakang mereka menjadi yang terkokoh.
Panggung Pertarungan Sang Legenda dan Pemula: Buffon vs Ter Stegen
Pertandingan di Berlin ini akan menjadi panggung pertarungan bagi kiper legenda, Gianluigi Buffon dan sang debutan yang berada di bawah mistar gawang Barcelona, Andre Ter Stegen.
Buffon merupakan kiper veteran, tapi menginjak di usia mencapai 37 tahun dia masih tampil prima. Kualitasnya sama sekali belum musnah. Dia menajdi salah satu kunci sukses Juventus dalam melangkah ke final. Sepanjang musim di Liga Champions ia baru kebobolan tujuh gol. Ini adalah jumlah kebobolan paling sedikit yang dialami kiper-kiper lain di Liga Champions musim ini.
Sedangkan di kubu Barcelona, mereka juga memiliki kiper yang tak kalah tangguh yang bisa menyulitkan lini dengan Juventus, yaitu Ter Stegen. Meski musim ini adalah pengalaman pertama bagi kiper internasional Jerman ini berlaga di Liga Champions.
Di musim debutnya, ia telah mendapakan kepercayaan Luis Enrique. Dia tampil di 12 laga Liga Champions musim ini dan mengantarkan Barcelona hingga ke final. Tak hanya itu, aksi Stegen mendapatkan pujian dari Buffon yang mengatakan bahwa dia telah berhasil menajdi figure penting Blaugrana musim ini.
Kondisi Tim: Juventus Dapatkan Kabar Buruk, Barcelona Masih Stabil
Masalah didapatkan Juventus di saat menjelang pertanidngan final. Mereka harus kehilangan pemain kunci di lini belakang, Chiellini dipastikan absen pada laga final nanti. Dan kemungkinan posisinya akan digantikan oleh Ogbonna atau Andrea Barzagli, nama terakhir telah kembali memulai latihan usai mendapatkan cedera pada awal bulan ini, sedangkan pemain lainnya yang dipastikan absen adalah Martin Caceres, Kwadwo Asamoah dan Romulo.
Pirlo masih akan memegang kendali di lini tengah, bersama dengan Paul Pogba yang diharapkan Allegri bisa mencapai puncak performanya. Sementara Arturo Vidal bisa membuka ruang untuk Tevez sebagai juru gedor. Morata yang menjadi pahlawan Juventus di semifinal lalu diharapkan Allegri bisa fit saat melakoni laga.
Meski tidak ada pemain yang dibekap cedera serius, namun ada kekhawatiran Andres Iniesta tidak bisa diturunkan, ia yang menempati posisi sentral di lini tengah diganti di babak kedua pada saat melawan Athletico Bilbao di final Copa del Rey.
Sementara Xavi yang akan melakoni laga terakhir di Barcelona tentu akan tampil maksimal mengingat dia akan segara ke Qatar pada musim panas ini, dia tentu ingin memberikan kenangan manis sebelum meninggalkan Camp Nou. Sementara itu Trio MSN masih akan menjadi tumpuan di depan, ketiganya saat ini tidak mendapatkan masalah dan bisa diandalkan untuk membongkar pertahanan Juventus.
Prediksi line-up
Kedua tim melakukan perjalanan yang panjang untuk bisa menembus partai puncak. Barcelona melangkah dengan pasti setelah di awal kompetisi raksasa Spanyol tersebut diunggulkan, sedangkan Juventus yang menyandang sebagai jawara Serie A menatap musim ini dengan tatapan sebelah mata, terlebih setelah mereka ditinggalkan Antonio Conte.
Perlahan tapi pasti, kedua tim menunjukkan konsistensinya, nama besar Barcelona seolah bisa menjamin kejayaan di kompetisi ini, mereka lolos dari fase grup dengan memimpin Grup F, berbeda dengan Juventus yang melalui fase grup dibawah Atletico Madrid.
Juventus
Di awal musim, Juventus diragukan bisa bersaing setelah ditinggalkan Conte yang beralih menjadi manajer timnas Italia, predikat Massimilano Allegri sebagai mantan pelatih Milan dinilai tidak bisa menandingi reputasi Conte yang membawa Bianconeri sebagai penguasa Serie A dengan torehan tiga gelar scudetto.
Berbagai anggapan miring didapatkan oleh Allegri dan timnya, namun perlahan tapi pasti mereka bisa menjawab semua pertanyaan yang diberikan selain itu mereka juga mengandaskan perlawanan AS Roma, Lazio, Fiorentina dan Napoli yang menjadi pesaing mereka dalam memperebutkan gelar pada musim ini, buruknya performa duo Milan membuat raksasa Turin bisa melenggang di kancah domestik.
Perjalanan Juventus di Liga Champions juga tidak mulus, selama di fase grup, Bianconeri tidak bermain dengan maksimal. Andrea Pirlo csk bahkan sempat kalah 2 kali dan imbang satu kali dan hanya menempati posisi 2 klasemen grup A. Namun akhirnya mereka berhasil lolos ke fase gugur dan berhadapan dengan Borussia Dortmund, kemudian langkah mereka dihadang oleh AS Monaco dan Real Madrid, hingga akhirnya setelah 12 tahun menunggu, mereka bisa kembali merasakan atmosfer final.
Barcelona
Mengakhiri musim lalu tanpa gelar membuat Blaugrana mematok target tinggi musim ini, setelah melepaskan La Liga dan Copa del Rey, masing-masing untuk klub ibu kota Atletico Madrid dan Real Madrid, tim besutan Luis Enrique tancap gas sejak awal, namun bukan tanpa masalah, mereka juga melewati saat-saat yang sulit di awal musim.
Keraguan publik mulai mencuat ketika mereka takluk di duel El Clasico di matchday 9, tapi Enrique yang sempat dihantam isu negatif mengenai renggangnya hubungan dengan Lionel Messi lantas menjawab keraguan publik. Dan akhirnya duo Madrid menyerah dalam perburuan gelar, mereka unggul dua poin dari El Real untuk bisa mengangkat trofi La Liga, tidak hanya itu, Messi cs juga akhirnya mampu menggondol Copa del Rey setelah mengandaskan Atletic Bilbao di pertandingan puncak.
Sementara itu di Liga Champions Barcelona tampil sangat baik, mereka berhasil lolos dari fase grup setelah memuncaki klasemen akhir di atas Paris Saint-Germain yang akhirnya berhasil mereka singkirkan di perempatfinal. Dan penampilan meyakinkan Blaugrana masih terus berlanjut ketika menyingkirkan juara Bundesliga, Bayern Munich di babak semifinal dengan kemenangan agregat 5-3.
Adu Tajam Lini Depan: Trio Messi, Suarez, Neymar vs Tevez, Morata, Llorente
Barcelona (Messi, Suarez, Neymar)
Sangat menakjubkan, trisula Barcelona tersebut berhasil menorehkan 120 gol musim ini dan itu merupakan yang tertajam dalam sejarah sepak bola, pemegang rekor sebelumnya dipegang oleh rival abadi mereka Real Madrid dengan Cristiano Ronaldo, Gonzalo Higuain dan Karim Benzema yang berhasil mencetak 118 gol di musim 2011-2012.
Messi memimpin dengan mencetak 58 gol dan 27 assist musim ini dia juga mencetak rekor dengan menjadi pencetak gol terbnyak di La Liga dalam sejarah. kemudian disusul oleh Neymar yang mencetak 39 gol yang menakjubkan dengan tujuh assist di 44 pertandingan.
Jangan lupakan, Suarez yang dijual oleh Liverpool berhasil mempertahankan reputasinya sebagai top skorer Premier League musim lalu dengan menetak 31 gol dan 12 assist, dan bersama Blaugrana ia berhasil mencetak 24 gol dan 17 assist dalam 36 pertandingan.
Juventus (Tevez, Morata, Llorente)
Memang Juventus tidak memiliki juru gedor sedahsyat Barcelona. Mereka hanya berhasil mencetak 72 gol musim ini dan salah satu dari mereka tidak ada yang berhasil mencetak 30 gol pada tahun ini. namun, tidak dapat disangkal jika mereka memiliki lini depan yang mematikan dan cukup ampuh dalam membawa Juventus ke level ini.
Tevez menjadi ujung tombak utama dengan mencetak 20 gol di liga domestik dan total di semua kompetisi berhasil mencetak 29 gol ditambah delapan assist. Pemain interansional Argentina tersebut menjadi juru gedor utama, dan tim memiliki dua pilihan yang bisa digunakan. Fernando Lloriente dengan tubuh besar memiliki kemampuan untuk menang di udara. Dia mencetak sembilan gol dan satu assist dalam 39 pertandingan, memang tidak terlalu tajam, tapi dia bisa membuka ruang bagi Tevez.
Satu lagi, dia mungkin menjadi alternatif, namun sejak didatangkan dari Real Madrid dia telah berhasil mencetak 14 gol dan lima asssit dalam 40 pertandingan. Dia juga merupakan pahlawan Bianconeri di semifinal dengan dua gol yang dicetak ke gawang mantan klubnya.
Adu Cerdik Lini Tengah: Busquets, Xavi vs Pogba, Vidal, Pirlo
Pertarungan di lini tengah akan menjadi sangat menarik adu cerdik dari dua jenderal lapangan tengah. Musim ini Xavi Hernandez telah melepaskan total umpan sebanyak 373 dengan rasio sukses mencapai 93%. Sementara itu Andrea Pirlo berhasil menorehkan total 544 umpan dengan rasio sukses sebesar 82%. Keduanya merupakan penyeimbang di lini tengah serta berperan mengalirkan bola ke depan.
Penampilan Xavi tak lepas dari dukungan pemain lain, salah satunya adalah Sergio Busquets yang dianggap sebagai sosok yang tepat untuk menggantikan posisinya di masa depan.
Busquets sendiri memang saat ini menjadi pemain yang paling diandalkan Barcelona untuk menempati posisi gelandang bertahan. Sejak Xavi mulai sering menempati posisi untuk mengalirkan bola ke barisan depan, Busquets kemudian mulai mendapat kepercayaan penuh sebagai pilar terakhir sebelum benteng pertahanan.
Sementara itu kekuatan Juventus sebenarnya terletak di lini tengah. Peran Pirlo, Paul Pogba dan Arturo Vidal sanggup meredam aliran bola dari para lawan mereka, tidak hanya itu ketiga pemain ini juga bisa melindungi pertahanan mereka yang sudah kokoh. Dan Bianconeri bisa melakukan serangan balik cepat kemudian menuntaskannya dengan para finisher hebat yang mereka miliki.
Pertarungan di lini tengah memang diperkirakan sangat ketat. Pogba merupakan petarung handal, ia biasa bertugas merebut bola lalu memberikannya kepada Pirlo yang kemudian bertugas memberikan umpan kepada para striker Juve, dan sedikit ke belakang ada Vidal yang sangat potensial dengan kemampuan yang dimilikinya.
Adu Kokoh lini belakang: Juve Pincang
Juventus telah menjadi klub yang sangat efektif dalam menjaga pertahanan mereka, Giorgio Chiellini yang menjadi penggalang di belakang berhasil membuat timnya hanya kemasukan tujuh gol dari awal kompetisi hingga menuju final, tapi ini akan menjadi sulit bagi Bianconeri sebab dia telah diapastikan absen karena masalah cedera. Meski ada kemungkinan lini belakang mereka akan pincang, namun kembalinya Barzagli bisa menjadi angin segar bagi klub. Catatan baik mereka dapatkan di Serie A. Tim besutan Allegri menjadi tim yang paling sedikit kebobolan (24 gol), performa apik para bek senada dengan penampilan konsisten Gianluigi Buffon sepanjang musim ini.
Sedangkan Barcelona hingga menapak ke final telah kebobolan 10 gol, meski sebenarnya performa di lini belakang tidaklah buruk, mengingat lini depan mereka sangat tajam. Torehan 120 gol trio MSN tentu akan mengaburkan catatan gol tersebut Gerard Pique cs tampil sangat mengesankan. Namun, di La Liga, Blaugrana memiliki pertahanan yang sangat solid, sepanjang musim ini mereka hanya kebobolan 21 gol, dan lini belakang mereka menjadi yang terkokoh.
Panggung Pertarungan Sang Legenda dan Pemula: Buffon vs Ter Stegen
Pertandingan di Berlin ini akan menjadi panggung pertarungan bagi kiper legenda, Gianluigi Buffon dan sang debutan yang berada di bawah mistar gawang Barcelona, Andre Ter Stegen.
Buffon merupakan kiper veteran, tapi menginjak di usia mencapai 37 tahun dia masih tampil prima. Kualitasnya sama sekali belum musnah. Dia menajdi salah satu kunci sukses Juventus dalam melangkah ke final. Sepanjang musim di Liga Champions ia baru kebobolan tujuh gol. Ini adalah jumlah kebobolan paling sedikit yang dialami kiper-kiper lain di Liga Champions musim ini.
Sedangkan di kubu Barcelona, mereka juga memiliki kiper yang tak kalah tangguh yang bisa menyulitkan lini dengan Juventus, yaitu Ter Stegen. Meski musim ini adalah pengalaman pertama bagi kiper internasional Jerman ini berlaga di Liga Champions.
Di musim debutnya, ia telah mendapakan kepercayaan Luis Enrique. Dia tampil di 12 laga Liga Champions musim ini dan mengantarkan Barcelona hingga ke final. Tak hanya itu, aksi Stegen mendapatkan pujian dari Buffon yang mengatakan bahwa dia telah berhasil menajdi figure penting Blaugrana musim ini.
Kondisi Tim: Juventus Dapatkan Kabar Buruk, Barcelona Masih Stabil
Masalah didapatkan Juventus di saat menjelang pertanidngan final. Mereka harus kehilangan pemain kunci di lini belakang, Chiellini dipastikan absen pada laga final nanti. Dan kemungkinan posisinya akan digantikan oleh Ogbonna atau Andrea Barzagli, nama terakhir telah kembali memulai latihan usai mendapatkan cedera pada awal bulan ini, sedangkan pemain lainnya yang dipastikan absen adalah Martin Caceres, Kwadwo Asamoah dan Romulo.
Pirlo masih akan memegang kendali di lini tengah, bersama dengan Paul Pogba yang diharapkan Allegri bisa mencapai puncak performanya. Sementara Arturo Vidal bisa membuka ruang untuk Tevez sebagai juru gedor. Morata yang menjadi pahlawan Juventus di semifinal lalu diharapkan Allegri bisa fit saat melakoni laga.
Meski tidak ada pemain yang dibekap cedera serius, namun ada kekhawatiran Andres Iniesta tidak bisa diturunkan, ia yang menempati posisi sentral di lini tengah diganti di babak kedua pada saat melawan Athletico Bilbao di final Copa del Rey.
Sementara Xavi yang akan melakoni laga terakhir di Barcelona tentu akan tampil maksimal mengingat dia akan segara ke Qatar pada musim panas ini, dia tentu ingin memberikan kenangan manis sebelum meninggalkan Camp Nou. Sementara itu Trio MSN masih akan menjadi tumpuan di depan, ketiganya saat ini tidak mendapatkan masalah dan bisa diandalkan untuk membongkar pertahanan Juventus.
Prediksi line-up
Juventus: Buffon; Lichtsteiner, Bonucci, Barzagli, Evra; Marchisio, Pirlo, Pogba; Vidal; Tévez, Morata.
Barcelona: Ter Stegen; Alves, Piqué, Mascherano, Alba; Rakitić, Busquets, Iniesta; Messi, Suárez, Neymar.
Prediksi
Dari data statistik, Barcelona memang lebih diunggulkan saat ini. penampilan trio MSN benar-benar menjadi ancaman bagi pemain bertahan Juventus, ditambah kekuatan yang disokong oleh Xavi dan Iniesta dari lini tengah bisa mengendalikan pertandingan, aliran bola dari kedua pemain tersebut akan sangat menentukan para penyerang Barca.
Tapi predikat sebagai tim dengan jumlah kebobolan paling sedikit berhasil membawa Bianconeri menembus final dan meraih gelar Serie A dan Coppa Italia, tapi cedera yang didapatkan Chiellini bisa menjadi masalah baru bagi mereka meski pergerakan Tevez sebagai ujung tombak tak perlu diragukan lagi, belum lagi Morata yang bisa menjadi kejutan sewaktu-waktu bisa menjadi bom waktu. Jangan lupakan jendral lini tengah mereka, Pirlo yang mampu menjadi kreator dan penyeimbang di tengah akan sangat menentukan bentuk permainan timnya.
Pertandingan kemungkinan akan berjalan ketat, kedua tim memiliki motivasi lebih untuk mahkota Liga Champions, karena dengan torehan ini mereka akan meraih treble. Namun berdasarkan statistik tersebut kami memprediksi Barcelona akan keluar sebagai juara.
Sinopsis Assalamualaikum Beijing 2015
Sehari sebelum pernikahan dilangsungkan, Asmara (Revalina S Temat) mendapatkan kenyataan pahit bahwa kekasihnya, Dewa (Ibnu Jamil) ternyata sempat berselingkuh dengan teman sekantornya, Anita (Cynthia Ramlan). Walau Dewa memohon agar pernikahan tetap dilanjutkan, Asma terlanjur patah hati.
Terlebih, hubungan sekali yang dilakukan ternyata membuahkan janin. Anita hamil. Asma pun menerima tawaran pekerjaan di Beijing. Peluang yang didapatkan lewat bantuan Sekar (Laudya Cynthia Bella) dan Ridwan (Deddy Mahendra Desta), suaminya. Di Beijing Asma bertemu Zhongwen (Morgan Oey), lelaki tampan yang memperkenalkannya akan legenda cinta Ashima, putri cantik dari Yunan.
Kebaikan dan perhatian Zhongwen, membuat Asma perlahan membuka hati. Walaupun sempat gamang ketika Dewa menyusulnya ke Beijing. Sayang, sebelum hubungan berlanjut, Asma terkena APS, sebuah sindrom yang membuat nyawanya terancam dan bisa menemui kematian setiap waktu.
Terlebih, hubungan sekali yang dilakukan ternyata membuahkan janin. Anita hamil. Asma pun menerima tawaran pekerjaan di Beijing. Peluang yang didapatkan lewat bantuan Sekar (Laudya Cynthia Bella) dan Ridwan (Deddy Mahendra Desta), suaminya. Di Beijing Asma bertemu Zhongwen (Morgan Oey), lelaki tampan yang memperkenalkannya akan legenda cinta Ashima, putri cantik dari Yunan.
Kebaikan dan perhatian Zhongwen, membuat Asma perlahan membuka hati. Walaupun sempat gamang ketika Dewa menyusulnya ke Beijing. Sayang, sebelum hubungan berlanjut, Asma terkena APS, sebuah sindrom yang membuat nyawanya terancam dan bisa menemui kematian setiap waktu.
Jumat, 05 Juni 2015
Sinopsis Insidious Chapter 3
Film "Insidious Chapter 3" ini tidak akan melanjutkan kisah keluarga Lambert yang terjadi pada serial sebelumnya. Film ini akan mengisahkan sebelum Elise Rainier (Lin Shaye) tewas dan menjelma menjadi hantu. Saat masih hidup, Elise adalah seorang paranormal yang dimintai bantuan untuk melakukan kontak dengan roh orang mati. Tujuannya demi membantu seorang gadis (Stefanie Scott) yang menjadi sasaran roh jahat. Namun tanpa diketahui alasannya, Elise seolah ragu untuk memakai kekuatan gaibnya tersebut.
Sinopsis Film Jurassic World 2015
Film adventure Hollywood berjudul “Jurassic World” ini bercerita tentang taman Jurassic yang terdapat di suatu pulau yang sangat luas yang di dalam taman tersebut terdapat berbagai hewan dinosaurus. Dinosaurus merupakan hewan yang telah punah sehingga para ilmuwan melakukan rekayasa genetika untuk menghidupkan mereka kembali. Di taman tersebut para pengunjung dapat melihat berbagai macam spesies hewan purba tersebut.
Tiba-tiba, suatu ketika salah satu spesies telah menghancurkan sebuah kendaraan dan memakan korban dan hadir Owen ( Chris Pratt ) salah satu pekerja yang tahu akan hal tersebut kemudian berinisiatif melakukan evakuasi dari pulau tersebut. Namun hal tersebut telah terlambat sehingga para pengunjung yang berada di sana harus bertahan dari makhluk T-rex yang melakukan teror dan membahayakan mereka semua.
Tiba-tiba, suatu ketika salah satu spesies telah menghancurkan sebuah kendaraan dan memakan korban dan hadir Owen ( Chris Pratt ) salah satu pekerja yang tahu akan hal tersebut kemudian berinisiatif melakukan evakuasi dari pulau tersebut. Namun hal tersebut telah terlambat sehingga para pengunjung yang berada di sana harus bertahan dari makhluk T-rex yang melakukan teror dan membahayakan mereka semua.
Sinopsis Dragon Blade 2015
Lama tak terdengar kabarnya, di awal tahun 2015 ini aktor kawakan Jackie Chan akan kembali muncul dalam layar lebar. Sejak tahun 2010, aktor senior dari Asia itu memang mulai jarang tampil dalam film laga, dan kemudian mengatakan pensiun dari film laga. Pada tahun lalu saja, dia hanya muncul sebagai cameo dalam film “As the Light Goes Out”. Makanya, film terbaru berjudul Dragon Blade ini akan menjawab kerinduan penggemar dengan akting Jackie Chan.
Cerita film Dragon Blade yang bertema kolosal ini didasarkan pada peristiwa sejarah, yang mengisahkan operasi penjaga perdamaian di Jalur Sutra pada masa Dinasti Han, lebih dari dua ribu tahun yang lalu. Dalam melaksanakan tugasnya, pasukan tersebut bertemu dengan pasukan Romawi yang sedang melarikan diri. Film ini sendiri digarap Daniel Lee, sutradara film “Three Kingdoms: Resurrection of the Dragon” (2008), yang sekaligus sebagai penulis skenario.
Film ini berawal dengan kisah pasukan penjaga perdamaian yang dipimpin oleh Jenderal Huo An (Jackie Chan). Mereka mendapat tugas untuk melindungi wilayah barat China. Huo An dibantu oleh salah seorang prajurit yang menjadi tangan kanannya, Yin Po (Choi “Super Junior” Siwon), yang merupakan seorang ahli strategi dan petarung tangguh. Namun, peperangan antara Hans dan Huns di wilayah tersebut membuat sang jenderal dijebak dan lalu diperbudak.
Sementara itu, di tempat lain sekelompok pasukan Romawi yang dipimpin oleh Jenderal Lucius (John Cusack), berusaha meloloskan diri setelah berhasil menyelamatkan seorang pangeran (Jozef Waite). Namun, mereka malah tersesat dan harus bersusah payah untuk bisa menuju ke wilayah China. Dalam perjalanannya tersebut, Lucius dan pasukannya harus menghadapi berbagai macam hambatan yang mengancam keselamatan mereka dan juga seluruh dunia.
Saat melewati wilayah barat untuk memasuki China, pasukan Lucius bertemu dengan Huo An. Mereka pun kemudian bergabung untuk menghadapi musuh. Pertempuran itu juga demi melindungi Kaisar Tiberius (Adrien Brody) di China yang memimpin 100 ribu prajurit. Mereka pun harus berjuang dalam pertempuran besar. Apakah mereka berhasil mengalahkan musuh-musuh mereka? Lalu, bisakah Huo An merasakan kebebasan lagi dan Lucius masuk ke China?
Film “Dragon Blade” yang bergenre drama action adventure ini melakukan proses pengambilan gambar di wilayah Dunhuang dan Gurun Gobi, sehingga menampilkan lanskap yang natural dan dramatis dengan aksi pertarungan ratusan orang yang bisa penonton saksikan saat menontonnya. Ceritanya sendiri juga terinspirasi dari teori yang menjelaskan fitur ras Kaukasia di antara penduduk Liqan (sekarang Zhelaizhai) di sebuah pemukiman China di tepi Gurun Gobi.
Film ini benar-benar akan mempertontonkan aksi yang berbeda, seperti beladiri ala pasukan China di masa itu dan konspirasi kekaisaran. Selain menanti-nantikan aksi laga dari Jackie Chan, penonton tentunya juga tidak sabar melihat aksi Choi “Super Junior” Siwon dalam film ini, yang terlihat sangat gagah dengan baju alas prajurit kekaisaran China, serta tampil dengan rambut gimbal dan jenggot.
Cerita film Dragon Blade yang bertema kolosal ini didasarkan pada peristiwa sejarah, yang mengisahkan operasi penjaga perdamaian di Jalur Sutra pada masa Dinasti Han, lebih dari dua ribu tahun yang lalu. Dalam melaksanakan tugasnya, pasukan tersebut bertemu dengan pasukan Romawi yang sedang melarikan diri. Film ini sendiri digarap Daniel Lee, sutradara film “Three Kingdoms: Resurrection of the Dragon” (2008), yang sekaligus sebagai penulis skenario.
Film ini berawal dengan kisah pasukan penjaga perdamaian yang dipimpin oleh Jenderal Huo An (Jackie Chan). Mereka mendapat tugas untuk melindungi wilayah barat China. Huo An dibantu oleh salah seorang prajurit yang menjadi tangan kanannya, Yin Po (Choi “Super Junior” Siwon), yang merupakan seorang ahli strategi dan petarung tangguh. Namun, peperangan antara Hans dan Huns di wilayah tersebut membuat sang jenderal dijebak dan lalu diperbudak.
Sementara itu, di tempat lain sekelompok pasukan Romawi yang dipimpin oleh Jenderal Lucius (John Cusack), berusaha meloloskan diri setelah berhasil menyelamatkan seorang pangeran (Jozef Waite). Namun, mereka malah tersesat dan harus bersusah payah untuk bisa menuju ke wilayah China. Dalam perjalanannya tersebut, Lucius dan pasukannya harus menghadapi berbagai macam hambatan yang mengancam keselamatan mereka dan juga seluruh dunia.
Saat melewati wilayah barat untuk memasuki China, pasukan Lucius bertemu dengan Huo An. Mereka pun kemudian bergabung untuk menghadapi musuh. Pertempuran itu juga demi melindungi Kaisar Tiberius (Adrien Brody) di China yang memimpin 100 ribu prajurit. Mereka pun harus berjuang dalam pertempuran besar. Apakah mereka berhasil mengalahkan musuh-musuh mereka? Lalu, bisakah Huo An merasakan kebebasan lagi dan Lucius masuk ke China?
Film “Dragon Blade” yang bergenre drama action adventure ini melakukan proses pengambilan gambar di wilayah Dunhuang dan Gurun Gobi, sehingga menampilkan lanskap yang natural dan dramatis dengan aksi pertarungan ratusan orang yang bisa penonton saksikan saat menontonnya. Ceritanya sendiri juga terinspirasi dari teori yang menjelaskan fitur ras Kaukasia di antara penduduk Liqan (sekarang Zhelaizhai) di sebuah pemukiman China di tepi Gurun Gobi.
Film ini benar-benar akan mempertontonkan aksi yang berbeda, seperti beladiri ala pasukan China di masa itu dan konspirasi kekaisaran. Selain menanti-nantikan aksi laga dari Jackie Chan, penonton tentunya juga tidak sabar melihat aksi Choi “Super Junior” Siwon dalam film ini, yang terlihat sangat gagah dengan baju alas prajurit kekaisaran China, serta tampil dengan rambut gimbal dan jenggot.
Kamis, 04 Juni 2015
Sinopsis Run All Night 2015
“Run All Night” adalah film yang menceritakan tentang seorang pembunuh bayaran bernama Jimmy Conlon ( Liam Neeson ) dengan julukan The Gravedigger ( Penggali Kuburan ). Pada usianya di 55 tahun, Jimmy merasa selalu dihantui dengan berbagai dosa-dosa masa lalunya. Dengan hal tersebut yang menghibur Jimmy saat itu adalah dengan alkohol.
Anaknya, Mike ( Joel Kinnaman ) yang sudah lama terpisah dari Jimmy, tiba-tiba menjadi target pembunuhan. Dengan mengetahui hal itu, Jimmy harus berjuang dan berusaha dengan menyelamatkan keluarganya yang telah lama dia tinggalkan. Mike juga mencoba untuk mencari pelaku dan harus melindungi istri dan anaknya. Lalu diketahui, seorang bernama Shawn Maguire ( Ed Harris ) yang merupakan sahabat Jimmy sekaligus seorang bos mafia yang ingin membunuh Mike. Keadaan ini membuat Jimmy harus siap kembali ke masa lalunya.
Rabu, 03 Juni 2015
Sinopsis Entourage 2015
Film drama komedi barat berjudul “Entourage” ini merupakan film dari karya versi layar lebar dari serial HBO yang menang dalam ajang penghargaan. Dengan para pemeran yang membintangi film ini adalah Vincent Chase ( Adrian Grenier ) beserta teman-temannya Eric ( Kevin Connoly ), Turtle ( Jerry Ferrara ) dan Johnny ( Kevin Dillon ) yang kembali terus berurusan dengan super agen yang telah berubah menjadi seorang kepala studio Ari Gold ( Jeremy Piven ). Dalam diri mereka terdapat ambisi yang telah berubah, tetapi ikatan di antara mereka tetap terjaga dengan kuat dengan seiringnya mereka untuk bisa mengendalikan dunia Hollywood yang kejam dan tidak terduga-duga.
Selasa, 02 Juni 2015
Buktikan 1 + 1 = 0 ?
Aneh 1 + 1 kok sama dg 0??
Masa sich??
Mau tahu....Nich buktinya...
1 + 1
= 1 + √1
= 1 + √(-1).(-1)
= 1 + √(-1)
x √(-1)
= 1 + i
x i ( i = bilangan imajiner = √(-1) )
= 1 +
i^2
=1 +
(-1)
= 0
(Nah
terbukti khan)
Barca Juara Copa Del Re 2015
Athletic Bilbao harus mendorong kembali semangat mereka setelah tertinggal dua angka di babak pertama final Copa del Rey pada menit ke-20, Ahad (31/5) dini hari WIB. Bermain di Camp Nou, Barcelona yang menjadi lawan mereka bermain begitu dominan.
Memasuki babak kedua, Bilbao bermain lebih waspada. Messi yang memulai babak ini dengan langsung memberikan umpannya pada Neymar untuk diarahkan ke gawang Bilbao, segera digagalkan Laporte pada saat genting. Datang pula kesempatan bagi Suarez yang juga berhasil dihalau oleh bek Bilbao, Etxeita.
Meski bertahan dengan baik, tim berjuluk the Lions itu juga belum berhasil melakukan serangan berarti. Waktu hanya menyisakan 30 menit lagi, sementara mereka masih tertinggal 2-0 dari Barca.
Tidak banyak yang terjadi di lapangan. Barcelona memang lawan yang kuat. Meski beberapa kali mendapat kesempatan memggiring bola, Bilbao tetap masih kesulitan untuk menciptakan peluang.
Bukannya Bilbao, justru Barca yang kembali menambah keunggulan mereka menjadi 3-0. Pada menit ke-74, Messi kali ini mencetak gol keduanya untuk memperlebar jarak dengan lawan.
Peluang Barca menjadi juara Copa del Rey 2015 kini semakin dekat. Seperti tidak terima pernyataan itu, Bilbao akhirnya mampu membongkar kebuntuan mereka melalui gol yang mereka cetak pada menit ke-79. Lewat sang Striker, Williams, Bilbao pun mengubah skor menjadi 1-3.
Sayang, skor ini tak cukup menghentikan Barca mengambil gelar juara tunamen Copa del Rey mereka yang ke-27. Gelar ini sekaligus gelar kedua yang mereka raih pada musim kali ini.
Arsenal Juara FA Cup 2015
Arsenal meremukkan perlawanan Aston Villa dengan skor mencolok 4-0 di final FA Cup di Stadion Wembley, London, Sabtu (30/5/2015). Kemenangan tersebut juga membuat Arsenal mempertahankan gelar FA Cup yang musim lalu juga mereka rebut.
Theo Walcott memecah kebuntuan di babak pertama untuk membuat The Gunners memimpin 1-0. Baru di babak kedua, tiga gol lahir masing-masing dari Alexis Sanchez, Per Mertesacker, dan Olivier Giroud.
Tertinggal 0-1 dari Arsenal di babak pertama, Aston Villa tak memperlihatkan cara bermain yang berbeda di babak kedua. Arsenal pada akhirnya malah benar-benar mendominasi permainan dan menambah tiga gol lagi ke gawang Villa yang dikawal Shay Given.
Adalah Alexis Sanchez yang mencetak gol kedua Arsenal ke gawang Villa berkat tendangan spektakulernya pada menit ke-50. Gol fantastis Sanchez itu membuat Arsenal unggul 2-0 sekaligus mulai meruntuhkan mental para pemain The Villans.
Giliran Per Mertesacker yang mencatatkan namanya di papan skor setelah sundulannya tak mampu dibendung Shay Given. Gol Mertesacker bermula dari umpan jeli Santi Cazorla pada menit ke-62. Skor pun berubah, The Gunners memimpin 3-0 atas Villa.
Lalu, serangan demi serangan masih terus dilakukan anak-anak asuhan Arsene Wenger, meski tak sederas sebelumnya. Sementara Villa selalu kesulitan untuk menembus pertahanan Arsenal pada pertandingan kali ini.
Pada masa injury time, Olivier Giroud melengkapi pesta gol Arsenal ke gawang Aston Villa setelah memanfaatkan operan Alex Oxlade-Chamberlain. Gol keempat Arsenal itu sekaligus menjadi penutup kemenangan mereka atas Villa.
Senin, 01 Juni 2015
Daftar Juara Copa Del Rey 1902 - 2015
Barcelona mengamankan gelar Copa del Rey 2015 berkat
kemenangan 3-1 atas Athletic Bilbao, Minggu (31/5) dini hari WIB, di Camp Nou.
Kemenangan tersebut diwarnai oleh aksi sensasional Lionel
Messi yang mencetak gol pembuka Barca setelah melewati lima pemain Bilbao.
Kemudian, Neymar menggandakan keunggulan Blaugrana dan Messi kembali
mencatatkan namanya di papan skor.
Gelar ini merupakan yang kedua bagi Barcelona di musim ini
setelah mengamankan puncak La Liga dua pekan lalu. Mereka bakal mengamankan
treble jika berhasil memenangkan Liga Champions pada 7 Juni mendatang.
Adapun Copa del Rey ini merupakan yang ke-27 sepanjang
sejarah klub.
Inilah daftar para juara Copa del Rey selengkapnya:
Musim Juara Skor Runner–Up Tempat
1902 Bizcaya 2–1 Barcelona Hipodromo, Madrid
1903 Athletic
Bilbao 3–2 Madrid FC Hipodromo,
Madrid
1904 Athletic
Bilbao --- --- Tiro de
Pichón,Madrid
1905 Madrid FC --- Athletic
Bilbao Tiro de Pichón,Madrid
1906 Madrid FC --- Athletic
Bilbao Hipodromo, Madrid
1907 Madrid FC 1–0 Bizcaya Hipodromo, Madrid
1908 Madrid FC 2–1 Real
Vigo Sporting O'Donnell, Madrid
1909 Ciclista 3–1 Espanol
de Madrid O'Donnell, Madrid
1910 Athletic
Bilbao --- Vasconia Ondarreta,
San Sebastian
1910 Barcelona --- Espanol
de Madrid Tiro de Pichón,Madrid
1911 Athletic
Bilbao 3–1 Deportivo Espanyol Jolaseta,
Bilbao
1912 Barcelona 2–0 Gimnastica La Industria, Barcelona
1913 Racing de
irun 1–0 Athletic Bilbao O'Donnell,
Madrid
1913 Barcelona 2–1 Real
Sociedad La Industria, Barcelona
1914 Athletic
Bilbao 2–1 Espanya Amute,
Irun
1915 Athletic
Bilbao 5–0 RCD Espanol Amute,
Irun
1916 Athletic
Bilbao 4–0 Madrid FC La
Industria, Barcelona
1917 Madrid FC 2–1 Arenas La Industria, Barcelona
1918 Real Union 2–0 Madrid
FC O'Donnell, Madrid
1919 Arenas 5–2 Barcelona Martinez Campos, Madrid
1920 Barcelona 2–0 Athletic
Bilbao El Molinon. Gijon
1921 Athletic
Bilbao 4–1 Atletico Madrid San
Mames, Bilbao
1922 Barcelona 5–1 Real
Union Coia, Vigo
1923 Athletic
Bilbao 1–0 Europa Les Corts,
Barcelona
1924 Real Union 1–0 Real
Madrid Atotxa, San Sebastian
1925 Barcelona 2–0 Arenas Reina Victoria, Sevilla
1926 Barcelona 3–2 Atletico
Madrid Mestalla, Valencia
1927 Real Union 1–0 Arenas Torreo, Zaragoza
1928 Barcelona 3–1 Real
Sociedad El Sardinero, Santander
1929 RCD Espanol 2–1 Real
Madrid Mestalla, Valencia
1930 Athletic
Bilbao 3–2 Real Madrid Montjuic,
Barcelona
1931 Athletic
Bilbao 3–1 Betis Charmartin,
Madrid
1932 Athletic
Bilbao 1–0 Barcelona Charmartin,
Madrid
1933 Athletic
Bilbao 2–1 Madrid Montjuic,
Barcelona
1934 Madrid 2–1 Valencia Montjuic, Barcelona
1935 Sevilla 3–0 Sabadell Charmartin, Madrid
1936 Madrid 2–1 Barcelona Mestalla, Valencia
1937 Levante 1–0 Valencia Montjuic,
Barcelona
1939 Sevilla 6–2 Racing
de Ferrol Montjuic,
Barcelona
1940 RCD Espanol 3–2 Real
Madrid Charmartin, Madrid
1941 Valencia 3–1 RCD Espanol Charmartin,
Madrid
1942 Barcelona 4–3 Athletic
Bilbao Charmartin, Madrid
1943 Athletic
Bilbao 1–0 Real Madrid Charmartin,
Madrid
1944 Athletic
Bilbao 2-0 Valencia
Montjuic, Barcelona
1945 Athletic
Bilbao 3–2 Valencia Montjuic,
Barcelona
1946 Real Madrid 3–1 Valencia Montjuic, Barcelona
1947 Real Madrid 2–0 RCD
Espanol Riazor, A Coruna
1948 Sevilla 4–1 Celta
Vigo Charmartin, Madrid
1949 Valencia 1–0 Athletic Bilbao Charmartin,
Madrid
1950 Athletic
Bilbao 4–1 Valladolid Charmartin,
Madrid
1951 Barcelona 3–0 Real
Sociedad Charmartin, Madrid
1952 Barcelona 4–2 Valencia Charmartin, Madrid
1953 Barcelona 2–1 Athletic
Bilbao Charmartin, Madrid
1954 Valencia 3–0 Barcelona Charmartin,
Madrid
1955 Athletic
Bilbao 1–0 Sevilla Santiago
Bernabeu, Madrid
1956 Athletic
Bilbao 2–1 Atletico Madrid Santiago
Bernabeu, Madrid
1957 Barcelona 3–0 RCD
Espanol Montjuic, Barcelona
1958 Athletic
Bilbao 1–0 Real Madrid Santiago
Bernabeu, Madrid
1959 Barcelona 4–1 Granada Santiago Bernabeu, Madrid
1960 Atletico
Madrid 3–1 Real
Madrid Santiago Bernabeu, Madrid
1961 Atletico
Madrid 3–2 Real
Madrid Santiago Bernabeu, Madrid
1962 Real Madrid 2–1 Sevilla Santiago Bernabeu, Madrid
1963 Barcelona 3–1 Zaragoza Wembley Stadium (orisinal)
1964 Zaragoza 2–1 Atletico Madrid Camp
Nou, Barcelona
1965 Atletico
Madrid 1–0 Zaragoza Santiago Bernabeu, Madrid
1966 Zaragoza 2–0 Athletic Bilbao Santiago
Bernabeu, Madrid
1967 Valencia 2–1 Athletic Bilbao Santiago
Bernabeu, Madrid
1968 Barcelona 1–0 Real
Madrid Santiago Bernabeu, Madrid
1969 Athletic
Bilbao 1–0 Elche Santiago
Bernabeu, Madrid
1970 Real Madrid 3–1 Valencia Camp Nou, Barcelona
1971 Barcelona 4–3 Valencia Santiago Bernabeu, Madrid
1972 Atletico
Madrid 2–1 Valencia Santiago Bernabeu, Madrid
1973 Athletic
Bilbao 2–0 Castellon Santiago
Bernabeu, Madrid
1974 Real Madrid 4–0 Barcelona Vicente Calderon, Madrid
1975 Real Madrid 0–0 (pen.) Atletico Madrid Vicente
Calderon, Madrid
1976 Atletico
Madrid 1–0 Zaragoza Santiago Bernabeu, Madrid
1977 Betis 2–2 (pen.) Athletic
Bilbao Vicente Calderon, Madrid
1978 Barcelona 3–1 Las
Palmas Santiago Bernabeu, Madrid
1979 Valencia 2–0 Real Madrid Vicente
Calderon, Madrid
1980 Real Madrid 6–1 Real
Madrid Castilla Santiago Bernabeu,
Madrid
1981 Barcelona 3–1 Sporting
Gijon Vicente Calderon, Madrid
1982 Real Madrid 2–1 Sporting
Gijon Jose Zorrilla, Valladolid
1983 Barcelona 2–1 Real
Madrid La Romareda, Zaragoza
1984 Athletic
Bilbao 1–0 Barcelona Santiago
Bernabeu, Madrid
1985 Atletico
Madrid 2–1 Athletic
Bilbao Santiago Bernabeu, Madrid
1986 Zaragoza 1–0 Barcelona Vicente
Calderon, Madrid
1987 Real
Sociedad 2–2 (pen.) Atletico Madrid La Romareda, Zaragoza
1988 Barcelona 1–0 Real
Sociedad Santiago Bernabeu, Madrid
1989 Real Madrid 1–0 Valladolid Vicente Calderon, Madrid
1990 Barcelona 2–1 Real
Madrid Luis Casanova, Valencia
1991 Atletico
Madrid 1–0 Mallorca Santiago Bernabeu, Madrid
1992 Atletico
Madrid 2–0 Real
Madrid Santiago Bernabeu, Madrid
1993 Real Madrid 2–0 Zaragoza Luis Casanova, Valencia
1994 Zaragoza 0–0 (pen.) Celta Vigo Vicente
Calderon, Madrid
1995 Deportivo La
Coruna 2–1 Valencia Santiago
Bernabeu, Madrid
1996 Atletico
Madrid 1-0 (aet) Barcelona La
Romareda, Zaragoza
1997 Barcelona 3-2 (aet) Betis Santiago
Bernabeu, Madrid
1998 Barcelona 1–1 Mallorca Mestalla, Valencia
1999 Valencia 3–0 Atletico Madrid La
Cartuja, Sevilla
2000 Espanyol 2–1 Atletico Madrid Mestalla,
Valencia
2001 Zaragoza 3–1 Celta Vigo La
Cartuja, Sevilla
2002 Deportivo La
Coruna 2–1 Real Madrid Santiago
Bernabeu, Madrid
2003 Mallorca 3–0 Recreativo Martinez
Valero, Elche
2004 Zaragoza 3–2 Real Madrid Lluis
Companys, Barcelona
2005 Betis 2–1 Osasuna Vicente Calderon, Madrid
2006 Espanyol 4–1 Zaragoza Santiago
Bernabeu, Madrid
2007 Sevilla 1–0 Getafe Santiago Bernabeu, Madrid
2008 Valencia 3–1 Getafe Vicente
Calderon, Madrid
2009 Barcelona 4–1 Athletic
Bilbao Mestalla, Valencia
2010 Sevilla 2–0 Athletic
Bilbao Camp Nou, Barcelona
2011 Real Madrid 1–0 Barcelona Mestalla, Valencia
2012 Barcelona 3–0 Athletic
Bilbao Vicente Calderon, Madrid
2013 Atletico
Madrid 2–1 Real
Madrid Santiago Bernabeu, Madrid
2014 Real Madrid 2-1 Barcelona Mestalla, Valencia
2014 Barcelona 3-1 Athletic
Bilbao Camp Nou, Barcelona
Koleksi Gelar
Klub Total Juara Runner-Up
Barcelona 27 11
Athletic Bilbao 23 14
Real Madrid 19 20
Atletico Madrid 10 9
Valencia 7 10
Zaragoza 6 5
Sevilla 5 2
Espanyol 4 5
Real Union 3 1
Real Betis 2 2
Deportivo La Coruna 1 0
Real Sociedad 1 5
Arenas 1 3
Mallorca 1 2
Bizcaya 1 1
Ciclista 1 0
Racing de Irun 1 0
Levante 1 0
Celta de Vigo 0 3
Getafe 0 2
Valladolid 0 2
Sporting de Gijon 0 2
Espanol de Madrid 0 2
Osasuna 0 1
Recreativo 0 1
Castilla CF 0 1
Las Palmas 0 1
Castellon 0 1
Elche 0 1
Granada 0 1
Racing de Ferrol 0 1
Sabadell 0 1
Europa 0 1
Espanya 0 1
Gimnastica 0 1
Real Vigo Sporting 0 1
Langganan:
Postingan (Atom)